Kota
Kediri (10/03) – Beberapa waktu lalu, Mas Abu, begitu sapaan akrab Walikota Kediri
ini memimpin high level meeting TPID yang diselenggarakan di ruang Kilisuci
Balaikota Kediri. Selain berkutat dengan segala permaslahan inflasi, dalam
rapat koordinasi yang dihadiri berbagai satuan kerja, termasuk BPS ini juga tak
luput membahas kenaikan cukai.
Menurutnya,
hal ini perlu diwaspadai seiring dengan tantangan-tantangan yang muncul di tahun
2020 yang dapat mendorong laju inflasi. “Menurut saya kenaikan cukai ini perlu
segera diantisipasi karena adanya kemungkinan pengangguran terbuka yang bisa
meningkat lagi.” Pungkas Abu Bakar
Lebih
lanjut, ia juga menyampaikan, jikalau dilihat dari konsepnya, ketika cukai
rokok naik pasti perusahaan rokok akan mengambil langkah antisipatif pula untuk
menekan biaya produksi. Seperti akan beralihnya tenaga konvensional manusia menjadi
automatisasi. Sebab, hal ini akan lebih murah dibandingkan dengan tenaga
manusia.
Selain
itu, volatile food juga harus dikendalikan. “kedepan saya berharap TPID
dapat bekerja lebih baik lagi. Kita akan siapkan yang lebih baik lagi dan lebih
detail lagi dari segala penjuru” imbuhnya
Sementara
itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpwBI) Kediri Musni Hardi
Kasuma Atmaja memaparkan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai di 2020. Harga administered price beberapa
komoditi akan naik. Seperti emas yang mulai naik karena isu global.
Hadir
dalam rapat ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Asiten Perekonomian
dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati, dan TPID Kota Kediri. (ym)
Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Kediri